Muhammadiyah NTB Peringati Milad ke-113 : Angkat Isu Kesejahteraan, Diaspora Kader dan Peluncuran Buku Sejarah Muhammadiyah di NTB

Ketua PWM NTB, Ketua PP Muhammadiyah dan Tamu Undangan

Mataram, NTB (10/12/2025) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Nusa Tenggara Barat (NTB) sukses menggelar Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah. Acara yang berlangsung meriah ini dilangsungmenjadi momentum penting untuk merefleksikan peran Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa, khususnya di NTB, sekaligus meluncurkan buku sejarah persyarikatan di wilayah tersebut.

Ketua PWM NTB, Dr. TGH. Falahuddin, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan pandangan yang provokatif dan inspiratif mengenai peran politisi. Ia menyatakan bahwa politisi, dai, dan ulama memiliki kemuliaan yang setara, bahkan menyandingkan pemimpin yang adil (al-Imamul Adil) dengan jihad fii sabilillah.

"Saya mengkhayal ya. Saya mikir-mikir, politisi itu sama mulianya dengan mubaligh, sama mulianya dengan dai, dengan ulama" ujar Dr. Falahuddin, sembari mempersilakan Majelis Tarjih untuk mengoreksi pandangannya.

Beliau menekankan bahwa para pemimpin politik, mulai dari Presiden, Gubernur, hingga Bupati/Walikota adalah petarung yang mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk keuangan. Ia mengutip pepatah Arab, Aljru biqodr taab (ganjaran sesuai dengan kecapekan), menegaskan bahwa jika kader Muhammadiyah berjuang dan menjadi pemimpin yang adil, pahalanya tidak akan kurang.

Ia juga menyampaikan bahwa mengenai tema Milad ke-113, yang berfokus pada "mensejahterakan bangsa,". Dr. Falahuddin mendefinisikan sejahtera sebagai keseimbangan lahir batin, jasmani, dan spiritual (thayibah, assalamah). Kesejahteraan tidak hanya diukur dari kekayaan material, tetapi juga aspek spiritual.

Dalam konteks tersebut, ia mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan filantropi, terutama merespon bencana yang melanda wilayah Aceh dan sumatera. Ia menyoroti perbedaan donasi yang terkumpul untuk korban musibah di Pulau Sumatera (saat ini baru sekitar Rp 100 jutaan di NTB) dibandingkan dengan perolehan di PWM Jawa Tengah sekitar 3 miliar dan Jawa Timur kurang lebih 3 miliar juga.

"Mari kita ulurkan tangan kita. Berapapun yang kita punya, ayo kita ulurkan tangan kita," ajaknya, sembari mengenang gairah warga persyarikatan dalam masyarakat NTB saat gempa Lombok 2018.

dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes

Penegasan Ruh Persyarikatan: Tradisi "Ngaji" dan Penguatan Cabang Ranting

Dalam acara resepsi Milad Muhammadiyah tersebut juga dihadiri oleh ketua PP Muhammadiyah yakni dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. Ia mengingatkan tradisi persyarikatan yang lahir dari "gerombolan pengajian" yang dipimpin K. H. Ahmad Dahlan. Tradisi mengaji yang merupakan kebutuhan mendasar.

"Tradisi ngaji itu adalah tradisi persyarikatan. Karena namanya saja adalah gerakan Islam, mengenal Islam itu hal dasar yang tidak boleh dilupakan," tegas dr. Agus.

Beliau menekankan pentingnya pengajian rutin minimal sepekan sekali (sering disebut Jihad Pagi). Ia juga menyinggung upaya menjaga spiritualitas kader, bahkan dengan mekanisme peningkatan karier yang mensyaratkan keterangan aktif kegiatan dakwah di cabang dan ranting. Selain itu, pasca Muktamar Solo, Muhammadiyah menambahkan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Kemasjidan (LPCR-PK) untuk memastikan roh mengaji dan memakmurkan masjid terus tumbuh subur, sekaligus membawa kemakmuran bagi jemaah di sekitarnya.

Dr. Agus Taufiqurrahman juga menyoroti capaian luar biasa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Di bidang pendidikan tinggi, tiga universitas Muhammadiyah (UMY, UMS, UMM) telah masuk 10 besar perguruan tinggi Islam terbaik secara internasional. Keunggulan ini didorong oleh visi pemimpin masa lalu, seperti Prof. Abdul Malik Fajar, yang menekankan pentingnya menjaga, merawat, dan mengawal AUM dengan sungguh-sungguh.

Di sektor kemanusiaan dan kesehatan, Dr. Agus dengan bangga menyampaikan bahwa Tim Kesehatan Kebencanaan Muhammadiyah (MDMC) telah terverifikasi oleh WHO sebagai Emergency Medical Team (EMT) level 1—satu-satunya di Indonesia yang diizinkan bergerak secara internasional (ke-16 di dunia). Pengakuan ini membuktikan kontribusi nyata Muhammadiyah kepada kemanusiaan global, seperti saat misi ke Turki, Nepal, dan Rohingya.

"Muhammadiyah ingin menunjukkan, masakan kita bisa menolong saudara kita yang di Turki... sementara saudara kita yang lebih dekat (di Sumatera) kok kita tidak segera menolong. Bahasa Quran kan yang ditolong ya dimulai dari yang terdekat," pesannya, yang sekaligus mengajak seluruh elemen untuk lebih responsif terhadap musibah di dalam negeri.

Peluncuran Draf Awal Sejarah Muhammadiyah-Aisyiyah NTB

Dalam acara ini, dilakukan pula Peluncuran Draf Awal Buku Sejarah Muhammadiyah dan Aisyiyah NTB. Dr. Falahuddin mengakui bahwa rekam jejak persyarikatan di NTB selama kurang lebih 90 tahun masih berserakan dan belum tercatat.

"Naskah itu sekarang sudah jadi oleh tim. Insyaallah tahun ini kita akan memiliki sejarah Muhammadiyah yang merekam jejak-jejak persyarikatan kita di Muhammadiyah NTB ini," jelasnya. Setelah peluncuran, naskah akan direvisi melalui Focus Group Discussion (FGD).

Dr. H. Ruslan Abdul Ghani, SH., MH

Apresiasi Pemerintah Provinsi NTB

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, yang diwakilkan oleh Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Dr. H. Ruslan Abdul Ghani, SH., MH., menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat Milad.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat Milad ke-113 kepada seluruh jajaran Muhammadiyah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Muhammadiyah telah menjadi pelopor pembangunan di berbagai bidang pendidikan, kesehatan, dan juga di bidang sosial," ujar Ruslan.

Pemerintah Provinsi NTB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi mendukung program Muhammadiyah demi mewujudkan NTB yang lebih baik, terutama dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, cerdas, dan memiliki iman yang kuat.

Milad Award 2025: Apresiasi untuk Insan Persyarikatan

Dalam acara Resepsi Milad Muhammadiyah 2025 ini juga diawali dengan penyerahan Milad Award 2025 sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan prestasi warga persyarikatan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah NTB. Penghargaan sebagai bentuk apresiasi dalam acara resepsi milad ini terdiri dari beberapa kategori yakni Sekolah teraktif, guru teladan dan siswa berprestasi.

Sekolah teraktif di media sosial dan gerakan filantropi diraih oleh Muhammadiyah Boarding School Ummat (MBS Ummat. Sekolah dengan progress terbaik diraih oleh Boarding School Mu'allimin Muhammadiyah Lombok Barat, sedangkan untuk Guru Teladan diraih oleh Ibu Ummuhani Zuhubunnisa dari SMK Muhammadiyah Mataram.

Selain itu, kategori siswa berprestasi juga diberikan kepada Amrina Rosada dari SMA Muhammadiyah Boarding School Selong, Subhan dari MTs muhammadiyah Kota Bima, Aliya Zhafitri dari SD Aisyiyah 1 Mataram, Sekar arum anindya aspani dari SD muhammadiyah Mataram / MBS Ummat dan Iqbal Hafis Ashiddiqy dari SMAS Mu'allimin Muhammadiyah Lombok Barat. (Rahman)

Penyerahan Piagam Penghargaan Milad Award 2025


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama